“A tomb now suffices him for whom the whole world was not sufficient.” – Alexander the Great
Ta Prohm. Anda pernah
menonton film Lara Croft: Tomb Raider yang diperankan oleh Angelina
Jolie? Salah satu lokasi syuting yang digunakan dalam film tersebut
adalah candi Ta Prohm. Dalam film tersebut, Lara Croft tampak sedang
menelusuri reruntuhan candi tua dengan akar-akar pohon raksasa yang
“mencengkeram” candi-candi di dalam rimbunnya hutan.
Setelah jalan-jalan ke Ho CHi Minh dan
Mui Ne di Vietnam, mengapa tidak dilanjutkan ke Kamboja sekalian. Toh
jarak Ho Chi Minh ke Kamboja lumayan dekat. Selain mengunjungi ikon
wisata Kamboja, yaitu Angkor Wat, alasan kami yang lain adalah ingin
mengunjungi Ta Prohm. Apalagi kalau bukan gara-gara “racun” film Lara
Croft: Tomb Raider tersebut.
Sejarah Candi Ta Prohm, Angkor
Ta Prohm adalah nama sebuah candi di
Angkor, Siem Reap, Kamboja. Ta Prohm telah masuk sebagai Daftar Warisan
Dunia (World Heritage Site) UNESCO pada tahun 1992. Candi ini dibangun
antara abad ke-12 sampai abad ke-13 oleh Raja Khmer Jayavarman VII
dengan nama awal Rajavihara. Setelah jatuhnya kekaisaran Khmer di abad
ke-15, Ta Prohm ditinggalkan dan diabaikan selama berabad-abad sampai
akhirnya direstorasi oleh beberapa lembaga yang bergerak dalam bidang
arkeologi. Walaupun sudah direstorasi, keunikan Ta Prohm ini sepertinya
masih tetap dipertahankan. Apa saja keunikan Ta Prohm?
Keunikan Ta Prohm
Ada beberapa keunikan Ta Prohm dibanding
candi lain di Angkor, Siem Reap. Pertama, candi ini berwarna hijau.
Warna ini bukan disebabkan oleh cat, melainkan karena candi tersebut
ditumbuhi lumut. Kesan tua, rapuh, dan mistis benar-benar terasa di area
Ta Prohm. Selain karena candi-candi yang berlumut dan beberapa bangunan
tampak seperti mau runtuh, juga pepohonan yang rindang di sini membuat
suasana di kawasan Ta Prohm menjadi agak gelap karena kurangnya cahaya
matahari. Yup, beda dengan candi-candi lainnya yang berada pada lahan
terbuka terbuka, candi Ta Prohm ini seperti berada di dalam hutan.
Keunikan kedua adalah candi ini
“dijajah” oleh akar-akar pohon raksasa, seperti pohon Banyan, Randu
(kapuk), dan Fig. Bahkan, beberapa akar yang melilit candi tersebut
menyerupai ulah raksasa. Wajar memang tempat ini dijadikan lokasi
syuting Tomb Raider (yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
Penjarah Kuburan). Pohon-pohon raksasa ini benar-benar “menjarah”
bangunan yang ada di sini. Namun, justru karena “penjarahan” inilah,
candi Ta Prohm menjadi tampak unik dan eksotis.
Satu hal yang masih menjadi perbincangan
adalah salah satu relief di candi Ta Prohm. Relief tersebut
menggambarkan salah satu jenis dinosaurus, yaitu Stegosaurus. Ada
beberapa yang meyakininya, namun ada pula yang berpendapat bahwa relief
tersebut bisa jadi hanya menggambarkan badak, bunglon, atau binatang
lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk membuat emoticon cukup ketikkan kode yang berada di atas
Budayakan berkomentar dengan sopan dan tidak mengandung SARA
Pasang foto kalian yang keren ^_^