Genghis Khan (Jenghis Kahn, 1162-1227)
adalah seorang pemimpin besar yang tidak saja pernah mempersatukan
Mongolia sebagai tempat kelahirannya, tetapi juga tercatat sebagai satu
dari sedikit orang yang mampu menguasai seluruh wilayah asia melalui
kekuasaannya pada masa itu. Bahkan beberapa negara eropa berhasil
ditaklukkan melalui kekuatan kerajaan Mongolia yang boleh dibilang tak
terkalahkan pada saat itu. Beberapa negara eropa yang pernah ditundukkan
kerajaan Mongolia antara lain Rusia, Hungaria, Polandia dan Jerman.
Saking hebatnya kekuatan Mongolia, banyak negara – negara eropa yang
memilih ‘jalur damai’ terhadap invasi kerajaan Mongolia melalui
pemberian upeti.
Kisah mengenai sejarah bangsa mongolia
dan kekuatan kerajaan mongolia akan dibahas pada bab tulisan lainnya.
Namun, dibalik kemegahan dari kekuasaan raksasa yang dimiliki oleh
kerajaan Mongolia pada masanya tak terlepas dari peran pemimpin besar
mereka, yaitu Genghis Khan. Pada kisah inspirasi berikut ini terjadi
pada masa kecil pemimpin besar mereka yang tak menyerah pada keadaan,
menjalani keadaan sulit hingga mampu membalikkan keadaan.
Kisah Inspirasi Riwayat & Kehebatan Genghis Khan
Pada suatu ketika, terdapat seorang
bangsawan terpandang dengan harta berlimpah yang tinggal di sebuah
negeri padang rumput yang membentang luas. Alkisah, disebabkan oleh
jumlah peliharaan ternak yang dimilikinya bertambah semakin banyak dan
banyak, bangsawan ini mencari akal bagaimana mengurusi ternak – ternak
ini selanjutnya. Tak lama, sang bangsawan ini mendapat ide dengan
mencari 2 orang dari keluarga tak mampu untuk mengurusi ternak-ternak
ini. Satu pemuda bertubuh tegap dan kekar, sedang yang lainnya bertubuh
kurus kering. Pemuda yang pertama diberikan tugas untuk mengurusi kuda,
dan pemuda kurus ditugasi untuk mengurusi kambing.
Setelah beberapa lama, si pemuda kekar
mulai congkak dengan dirinya. Merasa dirinya lebih memiliki fisik yang
lebih prima dan kuat dibandingkan si kurus, ia mulai mencoba
mengintimidasi si pemuda kurus dengan memintanya untuk bertukar posisi /
tugas. Si pemuda kekar meminta kepada si kurus untuk mengurusi ternak
kuda saja, sedangkan dirinya sendiri mengurus kambing berikut ancaman
bila si kurus berani menolak apalagi melaporkan kepada sang majikan.
Petang harinya, dengan wajah yang kusut
dan langkah gontai si kurus kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah,
melirik wajah sedih dari anaknya, sang ibu bertanya kepada si pemuda
kurus: “Ada masalah apa nak? Cobalah bercerita ke ibu” Lalu si pemuda
kurus itu menceritakan semua yang terjadi pada dirinya pada hari itu
kepada ibunya sembari mengungkapkan ketidakadilan yang diterimanya itu.
Bagaimana mungkin temannya yang bertubuh tegap dan kekar mengurusi
ternak kambing yang lamban dan malas, sedangkan dirinya yang bertubuh
lemah dan kurus harus mengejar – ngejar kuda, memandikan, menarik serta
mengaturnya yang tentunya memerlukan fisik yang prima untuk
melakukannya. ujarnya dengan nada sedih.
Selepas makan malam, sang ibu menghibur anaknya yang kurus tersebut, “Nak.
Semua masalah pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi, dan terima dengan
besar hati. Tidak usah memusuhi dan membenci temanmu itu. Ibu percaya,
semua kesulitan yang akan kamu hadapi, jika kamu mampu belajar dan kerja
keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat dan bermanfaat untukmasa
depanmu.”
Sejak hari itu, si pemuda kurus berjuang
dengan susah payah setiap harinya, bergelut dengan mata pencahariannya
sebagai pengurus kuda – kuda kekar dan masih liar. Mengendalikan kuda –
kuda tersebut tidaklah mudah baginya karena seringkali ia harus jatuh
bangun, terhantam oleh si kuda, hingga harus terindak hingga mendapat
luka parah dan hilang kesadaran. Namun, seiring dengan berjalannya
waktu, kemampuannya menguasai pekerjaannya terus meningkat hingga ia
dikenal mampu mengendalikan sekaligus menguasai kuda – kuda dengan
sangat mudah. Kebiasaannya tersebut membuat dirinya kini memiliki fisik
yang kekar dan kuat.
Hingga pada suatu ketika, terjadilah
perang yang tak terelakkan di Mongolia yang melibatkan penyerbuan dari
negara lain. Ketika kerajaan memerlukan pasukan berkuda yang dapat
menguasai kuda dengan handal, terpilihlah si pemuda ini sebagai pemimpin
pasukan dikarenakan kepiawaiannya tersebut. Pada masa dimana senjata
modern belum lahir, kekuatan prajurit suatu pasukan seringkali
ditentukan oleh kepiawaian dalam bertempur diatas kuda. Karena
kehebatannya dalam menjiwai dan menguasai kuda, membuat pasukan mongol
memenangkan perang itu. Dan pasukan berkuda yang di pimpin oleh pemuda
ini, tak lain adalah Genghis Khan.
kisahnya inspiratif sekali yah
BalasHapusertiga